LANDASAN
PENDIDIKAN KIMIA
Pendidikan kimia pada tingkat satuan pendidikan,
landasannya dapat ditinjau dengan menggunakan beberapa pendekatan berikut ini:
1.
Anjuran diajarkan
Landasannya adalah:
a)
Yuridis; Pasal-pasal
yang bertalian dengan pendidikan dalam Undang Undang Dasar 1945 hanya 2 pasal,
yaitu pasal 31 dan 32. Pasal 31 mengatur tentang pendidikan kewajiban
pemerintah membiayai wajib belajar 9 tahun di SD dan SMP, anggaran pendidikan
minimal 20% dari APBN dan APBD, dan sistem pendidikan nasional. Sedangkan pasal
32 mengatur tentang kebudayaan.
Berdasarkan kedua pasal
tersebut, kemudian lahirlah Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Undang undang
ini selain memuat pembaharuan visi dan misi pendidikan nasional, juga terdiri
dari 77 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum(istilah-istilah terkait
dalam dunia pendidikan), dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional, prinsip
penyelenggaraan pendidikan, hak dan kewajiban warga negara, orang tua dan
masyarakat, peserta didik, jalur jenjang dan jenis pendidikan, bahasa
pengantar, stándar nasional pendidikan, kurikulum, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pendanaan pendidikan,
pengelolaan pendidikan, peran serta masyarakat dalam pendidikan, evaluasi
akreditasi dan sertifikasi, pendirian satuan pendidikan, penyelenggaraan
pendidikan oleh lembaga negara lain, pengawasan, ketentuan pidana, ketentuan
peralihan dan ketentuan penutup.
Stándar nasional pendidikan yang disebutkan dalam Undang
Undang No. 20 Tahun 2003 ini, dijabarkan kembali oleh pemerintah dalam
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2006 yang terdidiri atas 8 stándar. Dari
kedelapan stándar tersebut, salah satunya adalah stantar isi yang diatur dalam
Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 yang memuat ketentuan tentang Kerangka
Dasar Kurikulum, Struktur Kurikulum, Beban Belajar, Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, dan Kalender Pendidikan. Dalam struktur kurikulum tersebutlah
disebutkan kimia sebagai salah satu mata pelajaran untuk diajarkan pada tingkat
satuan pendidikan.
b)
Filosofi; filsafat telah mengantarkan adanya
suatu tatanan dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” ini telah
tumbuh dan menghasilkan banyak cabang. Masing-masing cabang melepaskan diri
dari batang filsafatnya, berkembang secara mandiri sesuai dengan metodologinya.
Filsafat ilmu sebagai salah satu cabang filsafat pun telah melahirkan berbagai
disiplin ilmu yang salah satu diantarnya adalah ilmu kimia.
Jika fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksi proses
dan produk yang akan datang, atau memberikan pemaknaan, maka ilmu kimia sesuai
dengan obyek kajiannya merupakan salah satu ilmu yang dapat dianjurkan untuk
diajarkan agar dapat menjalankan fungsinya dalam menjelaskan berbagai fenomena
yang berhubungan dengan ilmu kimia.
c)
Historis; Berbagai
pengetahuan manusia dalam mengatasi persoalan hidupnya pada masa lampau
teridentifikasi sebagai kumpulan pengetahuan yang kemudian berkembang menjadi
sebuah ilmu yang dikenal dengan ilmu
kimia. Penemuan masa lampau seperti api, pembuatan bahan dari logam setelah
dipisahkan dari bijihnya dan pembuatan alat-alat dari gelas merupakan bukti
bahwa ilmu senantiasa berkembang dalam mengatasi berbagai kebutuhan manusia.
Demikian pula dengan penemuan senyawa-senyawa kimia seperti asam cuka, soda,
garam, minyak wangi dan sebagainya merupakan cikal bakal dari perkembangan ilmu
kimia selanjutnya.
Dengan berbagai
bukti sejarah yang terungkap di atas, kiranya sangat mendukung sebagai sebuah
dasar untuk menganjurkan kimia sebagai salah satu ilmu untuk diajarkan pada
tingkat satuan pendidikan.
d)
Ekonomi; Indonesia
merupakan negara yang sangat kaya dengan cadangan minyak, gas, mineral dan
tambang lainnya dan tersebar di berbagai dareah yang ada di wilayah Indonesia.
Proses pengolahan bebagai hasil tambang seperti yang telah disebutkan tersebut
merupakan proses yang memerlukan pengetahuan di bidang kimia sehingga
memerlukan tenaga professional yang ahli di bidang kimia. Untuk itu maka negara
harus memprsiapkan sumber daya manusia yang diharapkan akan mampu bekerja pada
berbagai industry yang mengolah hasil tambang. Jika hal ini dapat terwujud,
maka ada dua keuntungan yang dapat diperoleh yaitu; (1) Berbagai sumber daya
alam yang banyak tersebar di Indonesia dapat diolah untuk meningkatkan devisa
negara , (2) Indonesia akan memiliki tenaga kerja dengan latar belakang
keahlian di bidang kimia untuk dapat bekerja pada berbagai industri-industri
yang relevan dengan keahliannya. Hal ini pun tentunya akan berimbas pada
meningkatkatnya tingkat kesejahteraan penduduk.
2.
Perlunya diajarkan
Landasannya adalah;
a)
Ekonomi; Persoalan
ekonomi yang umum dihadapi oleh manusia adalah bagaimana meningkatkan nilai
jual sebuah barang atau mempertahankan nilai jualnya setelah disimpan beberapa
lama. Seorang petani saat memanen hasil pertaniannya yang berupa buah-buahan
kadang-kadang kewalahan untuk memasarkan hasil panennya karena membutuhkan
waktu beberapa hari sementara daya tahan buah hasil panennya sangat terbatas.
Demikian pula nelayan dengan hasil tangkapan yang sangat banyak pun akan diliputi
perasaan kekhawatiran akan hasil tangkapannya yang akan membusuk setelah
disimpan beberapa jam kemudian.
Kedua contoh
persoalan di atas merupakan contoh persolalan sederhana yang dihadapi oleh
manusia dalam kehidupannya yang kemudian dapat diatasi dengan ditemukannya
bahan atau proses yang dikenal dengan istilah pengawet.
Bahan ataupun proses
yang digunakan untuk mengatasi kedua contoh persoalan di atas merupakan materi
kajian ilmu kimia sehingga kimia merupakan salah satu ilmu yang perlu untuk diajarkan
pada tingkat satuan pendidikan.
b)
Historis; Para
ahli sejarah/arkeolog terkadang mengalami masalah ketika hendak menentukan usia
suatu fosil ataupun benda-benda sejarah lainnya. Demikian pula ketika hendak
memelihara berbagai benda peninggalan sejarah yang ada di museum.
Terhadap kedua
contoh masalah yang dihadapi oleh para ahli sejarah/arkeolog tersebut telah
dapat diatasi dengan memanfaatkan ilmu kimia, misalnya dengan mendeteksi
keberadaan isotop-isotop unsur tertentu yang dikandung oleh benda sejarah yang
kemudian oleh para ahli kimia menghubungkan dengan peluruhan unsur tersebut akan
dapat ditentukan umurnya. Sedangkan untuk keperluan pemeliharaan benda-benda
sejarah yang ada di museum dapat dilakukan dengan melapisinya dengan
senyawa-senyawa kimia tertentu.
c)
Hankam;
Untuk kepentingan pertahanan dan keamanan, ilmu kimia juga dapat memberikan
kontribusi yang sangat penting. Wilayah Indonesia yang sangat luas membutuhkan
system pertahanan dan keamanan yang kuat untuk menghadapi berbagai ancaman yang
dapat memecah persatuan bangsa. Tarhadap ancaman yang datang dari dalam negeri
biasanya dalam bentuk teror, baik berupa teror bom maupun dalam bentuk
akomodasi massa. Salah satu pemanfaatan ilmu kimia untuk menghadapi berbagai jenis
terror dalam negeri seperti akomodasi massa yang besar yang biasanya berkembang
menjadi brutal adalah dengan ditemukannya suatu jenis gas yang biasa dikenal
dengan nama gas air mata yang ampuh untuk membubarkan massa. Sedangkan terhadap
terror bom, biasanya para petugas keamanan ketika hendak mendeteksi jenis bom
yang pernah meledak pada suatu tempat, maka serpihannya dikumpul kemudian
diperikasa di laboratorium forensic.
d)
Filsafat;
Para filosof dalam mencari kebenaran, memerlukan bukti-bukti empirik. Seorang
filosof biasanya hanya melepaskan gagasan atau hipotesa sehingga mebutuhkan
dukungan para ilmuan untuk membuktikan gagasan ataupun hipotesa yang
dikemukakannya. Sangat banyak fenomena yang ada di alam yang dibuat hipotesanya
oleh para filosof yang kemudian berkembang menjadi sebuah teori setelah
diadakan penelitian oleh para ilmuan kimia. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan
bahwa para filosof membutuhkan ilmu kimia untuk mebuktikan kebenaran
gagasan/hipotesa yang dikemukakan.
3.
Bagaimana diajarkan
Landasannya adalah;
a)
Psikologi; Kimia
sebagai ilmu senantiasa harus diajarkan agar dapat berkembang dan dirasakan
manfaatnya oleh manusia. Mengajarkan ilmu kimia membutuhkan metode-metode
tertentu yang harus disesuaikan dengan karakteristiknya. Berbagai teori belajar
dapat digunakan sebagai pendekatan untuk menemukan metode tertentu agar
pengajaran kimia dapat lebih mudah dipahami dan dirasakan lebih bermakna.
b) Filosofi; Ilmu kimia merupakan pengetahuan
teoritis tentang materi yang kebenarannya dapat dijelaskan dengan logika
matematika. Sebagian aspek kimia bersifat kasat mata yang dapat dibuat fakta
kongkritnya dan sebagian aspek yang lain bersifat abstrak akan tetapi kebenarannya
tetap dapat dibuktikan dengan logika matematika sehingga rasionalitasnya dapat
dirumuskan atau diformulasikan. Karakteristik ini harus dipahami oleh guru
kimia sebagai dasar untuk menyusun strategi pembelajarannya.
c)
Sosial
budaya; pengajaran kimia pada situasi dan kondisi tertentu,
akan lebih tepat jika dilakukan melalui kelompok-kelompok sehingga dapat
terjadi sering pendapat antarsiswa. Hal ini akan menimbulkan komunikasi dan
interaksi antarsiswa sihingga terjalin hubungan social yang lebih harmonis.
4.
Untuk apa diajarkan
Landasannya adalah:
a)
Ekonomi; Ilmu kimia telah memberikan
kontribusi yang sangat banyak terhadap kehidupan masyarakat secara ekonomi.
Berbagai produk industri kimia yang banyak beredar dan telah dirasakan manfaatnya merupakan hasil riset dari para
ilmuan kimia. Demikian pula berbagai inovasi terhadap bahan-bahan yang telah
beredar banyak di masyarakat sebagai hasil kerja ilmuan kimia yang tanpa
disadari telah meningkatkan nilai ekeonomi bahan tersebut dibandingkan bentuk
aslinya
b)
Hankam; Untuk
kepentingan pertahanan dan keamanan negara, ilmu kimia dapat dimanfaatkan dalam
mengembangkan berbagai senjata mutakhir. Demikian pula untuk keperluan mengungkap
berbagai tindak kriminal, laboratorium forensik memanfaatkan dasar-dasar ilmu kimia
dalam mengembangkan ilmu forensic.
c)
Sosial
budaya; Berbagai tradisi atau budaya yang merupakan warisan
dari leluhur perlu dijaga kelestariannya. Salah satu diantaranya adalah jenis
bahan tertentu yang kemudian menjadi ciri khas dari daerah adalah kain batik.
Demikian pula pakaian yang terbuat dari sutera dimana keduanya membutuhkan jenis
pewarna tertentu untuk menambah nilai estetisnya. Penemuan terhadap jenis pewarna yang
digunakan pada pewarnaan kedua jenis kain tersebut merupakan suatu riset yang
merupakan bagian dari ilmu kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar