Kamis, 24 Mei 2012

LANDASAN PENDIDIKAN KIMIA


LANDASAN PENDIDIKAN KIMIA

Pendidikan kimia pada tingkat satuan pendidikan, landasannya dapat ditinjau dengan menggunakan beberapa pendekatan berikut ini:
1.    Anjuran diajarkan
Landasannya adalah:
a)        Yuridis; Pasal-pasal yang bertalian dengan pendidikan dalam Undang Undang Dasar 1945 hanya 2 pasal, yaitu pasal 31 dan 32. Pasal 31 mengatur tentang pendidikan kewajiban pemerintah membiayai wajib belajar 9 tahun di SD dan SMP, anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD, dan sistem pendidikan nasional. Sedangkan pasal 32 mengatur tentang kebudayaan.
Berdasarkan kedua pasal tersebut, kemudian lahirlah Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang undang ini selain memuat pembaharuan visi dan misi pendidikan nasional, juga terdiri dari 77 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum(istilah-istilah terkait dalam dunia pendidikan), dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional, prinsip penyelenggaraan pendidikan, hak dan kewajiban warga negara, orang tua dan masyarakat, peserta didik, jalur jenjang dan jenis pendidikan, bahasa pengantar, stándar nasional pendidikan, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pendanaan pendidikan, pengelolaan pendidikan, peran serta masyarakat dalam pendidikan, evaluasi akreditasi dan sertifikasi, pendirian satuan pendidikan, penyelenggaraan pendidikan oleh lembaga negara lain, pengawasan, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.
Stándar nasional pendidikan yang disebutkan dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 ini, dijabarkan kembali oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2006 yang terdidiri atas 8 stándar. Dari kedelapan stándar tersebut, salah satunya adalah stantar isi yang diatur dalam Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 yang memuat ketentuan tentang Kerangka Dasar Kurikulum, Struktur Kurikulum, Beban Belajar, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan Kalender Pendidikan. Dalam struktur kurikulum tersebutlah disebutkan kimia sebagai salah satu mata pelajaran untuk diajarkan pada tingkat satuan pendidikan.




b)       Filosofi; filsafat telah mengantarkan adanya suatu tatanan dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” ini telah tumbuh dan menghasilkan banyak cabang. Masing-masing cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang secara mandiri sesuai dengan metodologinya. Filsafat ilmu sebagai salah satu cabang filsafat pun telah melahirkan berbagai disiplin ilmu yang salah satu diantarnya adalah ilmu kimia.
Jika fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang, atau memberikan pemaknaan, maka ilmu kimia sesuai dengan obyek kajiannya merupakan salah satu ilmu yang dapat dianjurkan untuk diajarkan agar dapat menjalankan fungsinya dalam menjelaskan berbagai fenomena yang berhubungan dengan ilmu kimia.

c)        Historis; Berbagai pengetahuan manusia dalam mengatasi persoalan hidupnya pada masa lampau teridentifikasi sebagai kumpulan pengetahuan yang kemudian berkembang menjadi sebuah ilmu  yang dikenal dengan ilmu kimia. Penemuan masa lampau seperti api, pembuatan bahan dari logam setelah dipisahkan dari bijihnya dan pembuatan alat-alat dari gelas merupakan bukti bahwa ilmu senantiasa berkembang dalam mengatasi berbagai kebutuhan manusia. Demikian pula dengan penemuan senyawa-senyawa kimia seperti asam cuka, soda, garam, minyak wangi dan sebagainya merupakan cikal bakal dari perkembangan ilmu kimia selanjutnya.
Dengan berbagai bukti sejarah yang terungkap di atas, kiranya sangat mendukung sebagai sebuah dasar untuk menganjurkan kimia sebagai salah satu ilmu untuk diajarkan pada tingkat satuan pendidikan.

d)       Ekonomi; Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan cadangan minyak, gas, mineral dan tambang lainnya dan tersebar di berbagai dareah yang ada di wilayah Indonesia. Proses pengolahan bebagai hasil tambang seperti yang telah disebutkan tersebut merupakan proses yang memerlukan pengetahuan di bidang kimia sehingga memerlukan tenaga professional yang ahli di bidang kimia. Untuk itu maka negara harus memprsiapkan sumber daya manusia yang diharapkan akan mampu bekerja pada berbagai industry yang mengolah hasil tambang. Jika hal ini dapat terwujud, maka ada dua keuntungan yang dapat diperoleh yaitu; (1) Berbagai sumber daya alam yang banyak tersebar di Indonesia dapat diolah untuk meningkatkan devisa negara , (2) Indonesia akan memiliki tenaga kerja dengan latar belakang keahlian di bidang kimia untuk dapat bekerja pada berbagai industri-industri yang relevan dengan keahliannya. Hal ini pun tentunya akan berimbas pada meningkatkatnya tingkat kesejahteraan penduduk.

2.    Perlunya diajarkan
Landasannya adalah;
a)        Ekonomi; Persoalan ekonomi yang umum dihadapi oleh manusia adalah bagaimana meningkatkan nilai jual sebuah barang atau mempertahankan nilai jualnya setelah disimpan beberapa lama. Seorang petani saat memanen hasil pertaniannya yang berupa buah-buahan kadang-kadang kewalahan untuk memasarkan hasil panennya karena membutuhkan waktu beberapa hari sementara daya tahan buah hasil panennya sangat terbatas. Demikian pula nelayan dengan hasil tangkapan yang sangat banyak pun akan diliputi perasaan kekhawatiran akan hasil tangkapannya yang akan membusuk setelah disimpan beberapa jam kemudian.
Kedua contoh persoalan di atas merupakan contoh persolalan sederhana yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupannya yang kemudian dapat diatasi dengan ditemukannya bahan atau proses yang dikenal dengan istilah pengawet.
Bahan ataupun proses yang digunakan untuk mengatasi kedua contoh persoalan di atas merupakan materi kajian ilmu kimia sehingga kimia merupakan salah satu ilmu yang perlu untuk diajarkan pada tingkat satuan pendidikan.

b)       Historis; Para ahli sejarah/arkeolog terkadang mengalami masalah ketika hendak menentukan usia suatu fosil ataupun benda-benda sejarah lainnya. Demikian pula ketika hendak memelihara berbagai benda peninggalan sejarah yang ada di museum.
Terhadap kedua contoh masalah yang dihadapi oleh para ahli sejarah/arkeolog tersebut telah dapat diatasi dengan memanfaatkan ilmu kimia, misalnya dengan mendeteksi keberadaan isotop-isotop unsur tertentu yang dikandung oleh benda sejarah yang kemudian oleh para ahli kimia menghubungkan dengan peluruhan unsur tersebut akan dapat ditentukan umurnya. Sedangkan untuk keperluan pemeliharaan benda-benda sejarah yang ada di museum dapat dilakukan dengan melapisinya dengan senyawa-senyawa kimia tertentu.
c)        Hankam; Untuk kepentingan pertahanan dan keamanan, ilmu kimia juga dapat memberikan kontribusi yang sangat penting. Wilayah Indonesia yang sangat luas membutuhkan system pertahanan dan keamanan yang kuat untuk menghadapi berbagai ancaman yang dapat memecah persatuan bangsa. Tarhadap ancaman yang datang dari dalam negeri biasanya dalam bentuk teror, baik berupa teror bom maupun dalam bentuk akomodasi massa. Salah satu pemanfaatan ilmu kimia untuk menghadapi berbagai jenis terror dalam negeri seperti akomodasi massa yang besar yang biasanya berkembang menjadi brutal adalah dengan ditemukannya suatu jenis gas yang biasa dikenal dengan nama gas air mata yang ampuh untuk membubarkan massa. Sedangkan terhadap terror bom, biasanya para petugas keamanan ketika hendak mendeteksi jenis bom yang pernah meledak pada suatu tempat, maka serpihannya dikumpul kemudian diperikasa di laboratorium forensic.
d)       Filsafat; Para filosof dalam mencari kebenaran, memerlukan bukti-bukti empirik. Seorang filosof biasanya hanya melepaskan gagasan atau hipotesa sehingga mebutuhkan dukungan para ilmuan untuk membuktikan gagasan ataupun hipotesa yang dikemukakannya. Sangat banyak fenomena yang ada di alam yang dibuat hipotesanya oleh para filosof yang kemudian berkembang menjadi sebuah teori setelah diadakan penelitian oleh para ilmuan kimia. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa para filosof membutuhkan ilmu kimia untuk mebuktikan kebenaran gagasan/hipotesa yang dikemukakan.

3.    Bagaimana diajarkan
Landasannya adalah;
a)        Psikologi; Kimia sebagai ilmu senantiasa harus diajarkan agar dapat berkembang dan dirasakan manfaatnya oleh manusia. Mengajarkan ilmu kimia membutuhkan metode-metode tertentu yang harus disesuaikan dengan karakteristiknya. Berbagai teori belajar dapat digunakan sebagai pendekatan untuk menemukan metode tertentu agar pengajaran kimia dapat lebih mudah dipahami dan dirasakan lebih bermakna.

b)       Filosofi; Ilmu kimia merupakan pengetahuan teoritis tentang materi yang kebenarannya dapat dijelaskan dengan logika matematika. Sebagian aspek kimia bersifat kasat mata yang dapat dibuat fakta kongkritnya dan sebagian aspek yang lain bersifat abstrak akan tetapi kebenarannya tetap dapat dibuktikan dengan logika matematika sehingga rasionalitasnya dapat dirumuskan atau diformulasikan. Karakteristik ini harus dipahami oleh guru kimia sebagai dasar untuk menyusun strategi pembelajarannya.

c)        Sosial budaya; pengajaran kimia pada situasi dan kondisi tertentu, akan lebih tepat jika dilakukan melalui kelompok-kelompok sehingga dapat terjadi sering pendapat antarsiswa. Hal ini akan menimbulkan komunikasi dan interaksi antarsiswa sihingga terjalin hubungan social yang lebih harmonis.


4.    Untuk apa diajarkan
Landasannya adalah:
a)        Ekonomi; Ilmu kimia telah memberikan kontribusi yang sangat banyak terhadap kehidupan masyarakat secara ekonomi. Berbagai produk industri kimia yang banyak beredar dan telah dirasakan  manfaatnya merupakan hasil riset dari para ilmuan kimia. Demikian pula berbagai inovasi terhadap bahan-bahan yang telah beredar banyak di masyarakat sebagai hasil kerja ilmuan kimia yang tanpa disadari telah meningkatkan nilai ekeonomi bahan tersebut dibandingkan bentuk aslinya
b)       Hankam; Untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, ilmu kimia dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan berbagai senjata mutakhir. Demikian pula untuk keperluan mengungkap berbagai tindak kriminal, laboratorium forensik memanfaatkan dasar-dasar ilmu kimia dalam mengembangkan ilmu forensic.
c)        Sosial budaya; Berbagai tradisi atau budaya yang merupakan warisan dari leluhur perlu dijaga kelestariannya. Salah satu diantaranya adalah jenis bahan tertentu yang kemudian menjadi ciri khas dari daerah adalah kain batik. Demikian pula pakaian yang terbuat dari sutera dimana keduanya membutuhkan jenis pewarna tertentu untuk menambah nilai estetisnya.  Penemuan terhadap jenis pewarna yang digunakan pada pewarnaan kedua jenis kain tersebut merupakan suatu riset yang merupakan bagian dari ilmu kimia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar